Agrobisnis : Pupuk Sawit Organik Kualitas Terbaik Dunia | Pupuk Nasa
Pupuk Sawit Organik Kualitas Terbaik Dunia, inilah produk orisinil buatan indonesia pupuk sawit nasa berkualitas standart internasional. (jual pupuk bibit kelapa sawit) Aplikasi Pemupukan Kelapa Sawit dengan pupuk organik Natural Nusantara (Nasa), yaitu SUPERNASA dan POWER NUTRITION. Panduan pemupukan ini untuk pemupukan 1 ha lahan kelapa sawit.
Cara atau metode yang digunakan yakni metode tabur/tebar. Metode tabur Pupuk Sawit Nasa ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan pupuk kimia atau NPK. Penggunaan pupuk organik Nasa, yaitu POWER NUTRITION & SUPERNASA sanggup mengurangi pemakaian pupuk kimia hingga 50%. Namun apabila tidak dikurangi akhirnya akan menjadi lebih baik.
Cara atau metode yang digunakan yakni metode tabur/tebar. Metode tabur Pupuk Sawit Nasa ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan pupuk kimia atau NPK. Penggunaan pupuk organik Nasa, yaitu POWER NUTRITION & SUPERNASA sanggup mengurangi pemakaian pupuk kimia hingga 50%. Namun apabila tidak dikurangi akhirnya akan menjadi lebih baik.
FORMAT SMS: NAMA (spasi) Alamat (spasi) Request pin bbm pupuk
Contoh : Wijaya Jakarta Request pin bbm pupuk
SMS : 0816587022
Contoh : Wijaya Jakarta Request pin bbm pupuk
SMS : 0816587022
CARA PENGGUNAAN Pupuk Sawit Terbaik
PUPUK NASA
POWER NUTRITION 3 kg
SUPERNASA 3 kg
PUPUK KIMIA
Yang biasa dipakai
1/2 kg per pohon untuk usia di bawah 6 tahun.
1 kg per pohon untuk usia 6-15 tahun
2 Kg / pohon untuk usia di atas 15 tahun..
CARA PEMAKAIAN Pupuk Sawit di lahan gambut:
Campurkan pupuk organik 3 kg POWER NUTRITION + 3 kg SUPERNASA dengan pupuk kimia menyerupai biasanya. Sebagai referensi untuk tumbuhan kelapa sawit usia 6 -5 tahun : 1 ha ada 130 pohon. Untuk itu pupuk kimia yang perlu disediakan yakni 130 kg. Langkah pemupukannya yakni :
Sediakan ganjal untuk daerah pencampuran, contohnya terpal atau yang lainnya.
Selanjutnya campurkan POWER NUTRITION 3 kg + SUPERNASA 3 kg dengan 130 kg pupuk kimia tersebut.
Tambahkan 10 AERO untuk menciptakan pencampurannya merata dan pupuk Sawit NASA sanggup lengket kepada pupuk kimianya.
Diamkan sekitar 5 menit ditempat yang teduh.
Setelah itu tebarkan merata kepada seluruh tumbuhan kelapa sawit dengan jarak sekitar 70 cm – 100 cm dari batang pokok tanaman.
Keterangan :
Sebelum pemupukan sebaiknya dilakukan penebaran kapur dolomit sebanyak 2 kg per pokok tumbuhan kelapa sawit. Selanjutnya sekitar 3 – 5 hari sehabis penebaran dolomit gres lakukan pemupukan menyerupai tata cara urutan di atas.
Pemupukan tumbuhan kelapa sawit dilakukan secara rutin dengan interval setiap 4 bulan sekali untuk hasil lebih optimal.
Upayakan untuk melaksanakan penyiraman di sekitar piringan tumbuhan kelapa sawit sehabis pemupukan setidaknya 10 liter per pokok. Penyiraman tidak perlu dilakukan apabila kondisi curah hujan cukup.
Hasil panen sangat bervariasi dan berbeda satu sama lain dikarenakan banyak faktor, menyerupai kondisi lahan, bibit, iklim, serangan hama dan lain sebagainya.
A. PENDAHULUAN pupuk sawit yang bagus
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
B. SYARAT PERTUMBUHAN budidaya sawit
1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian daerah yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai sanggup dijadikan perkebunan kelapa sawit.
C. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Pembibitan
1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90×90 cm.
1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau diadaptasi dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan memiliki kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan. Pemupukan pada ketika pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro
15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); ahad ke 4 & 5 (4gr); ahad ke 6 & 8 (6gr); ahad ke 10 & 12 (8gr)
12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), ahad ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), ahad ke 38 & 40 (20gr).
12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); ahad ke 23 & 25 (6gr); ahad ke 27, 29 & 31 (8gr)
POC NASA Mulai ahad ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 ahad sekali).
Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA 1-3 kali dengan takaran 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman
D. TEKNIS PENANAMAN
1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam sanggup monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman epilog tanah (legume cover crop LCC) pada areal tumbuhan kelapa sawit sangat penting alasannya yakni sanggup memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tumbuhan pengganggu (gulma). Penanaman tumbuhan kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera sehabis persiapan lahan selesai.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibentuk beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50×40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibentuk teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.
3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal ekspresi dominan hujan, sehabis hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk sangkar selama + 1 ahad di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan takaran ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih anggun kalau menggunakan SUPERNASA. Adapun cara penggunaan SUPERNASA yakni sebagai berikut: 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter 2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
E. PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon biar tidak ada persaingan sinar matahari.
2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus higienis dari gulma.
3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :
Pupuk Makro
Urea
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
225 kg/ha
1000 kg/ha
TSP
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 48 & 60
115 kg/ha
750 kg/ha
MOP/KCl
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
200 kg/ha
1200 kg/ha
Kieserite
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
75 kg/ha
600 kg/ha
Borax
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
20 kg/ha
40 kg/ha
NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal ekspresi dominan hujan (September – Oktober) dan kedua di simpulan ekspresi dominan hujan (Maret- April). POC NASA.
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 – 5 bulan sekali
>36 bln
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali
b. Dosis POC NASA pada tumbuhan yang sudah produksi tetapi tidak dari awal menggunakan POC NASA.
Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik sumbangan diselingi/ditambah SUPERNASA 1-2 kali/tahun dengan takaran 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)
Tambahan:
Untuk tumbuhan yang sudah produksi atau berbuah gunakan POWER NUTRITION guna meningkatkan pembuahan. Pupuk organik POWER NUTRITION yakni pupuk yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan biar lebih optimal. POWER NUTRITIONdibuat dari aneka macam materi organik alami yang diproses secara khusus dengan kandungan unsur hara esensial yang sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk meningkatkan produksi buah.
Cara pemakaian yakni : 3 sendok makan POWER NUTRITION dilarutkan ke dalam air di campurkan 1/2 tutupAERO 810 untuk membantu perembesan nutrisi pada akar. Selanjutnya siramkan di sekeliling perakaran tanaman. Lakukan pemupukan ini setiap 3 bulan sekali untuk hasil optimal.
4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
Pemangkasan pasir. Membuang daun kering, buah pertama atau buah basi waktu tumbuhan berumur 16-20 bulan.
Pemangkasan produksi. Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
Pemangkasan pemeliharaan. Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tumbuhan hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.
5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tumbuhan berumur 12-20 bulan.
6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh insan atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia.
Dilakukan ketika tumbuhan berumur 2-7 ahad pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif yakni kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.
Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit.
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada amis bunga jantan. Serangga dilepas ketika bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini yakni tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat hingga 30%.
F. HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang yakni daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.
b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang yakni daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.
2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tumbuhan sampaumur layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, sumbangan air irigasi di ekspresi dominan kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.
b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tumbuhan muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO sejak awal.
c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah gampang patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: yakni dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi sanggup dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak gampang hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, takaran + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) biar lebih efektif dan efisien sanggup di campur Perekat Perata AERO 810, takaran + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
"power-nutrition-pupuk-khusus-tanaman-buah-pembuahan-distributor-nasa-natural-nusantara-poc-nasa-hormonik-supernasa-pestona-pestisida-organik-pupuk-alami-glio"G. PANEN
Umur Panen
Mulai berbuah sehabis 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan sehabis penyerbukan. Dapat dipanen kalau tumbuhan telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen yakni sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian daerah yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai sanggup dijadikan perkebunan kelapa sawit.
C. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Pembibitan
1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90×90 cm.
1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau diadaptasi dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan memiliki kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan. Pemupukan pada ketika pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro
15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); ahad ke 4 & 5 (4gr); ahad ke 6 & 8 (6gr); ahad ke 10 & 12 (8gr)
12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), ahad ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), ahad ke 38 & 40 (20gr).
12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); ahad ke 23 & 25 (6gr); ahad ke 27, 29 & 31 (8gr)
POC NASA Mulai ahad ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 ahad sekali).
Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA 1-3 kali dengan takaran 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman
Fast Response Hubungi:
Telp/ SMS: 085876197407
D. TEKNIS PENANAMAN
1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam sanggup monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman epilog tanah (legume cover crop LCC) pada areal tumbuhan kelapa sawit sangat penting alasannya yakni sanggup memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tumbuhan pengganggu (gulma). Penanaman tumbuhan kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera sehabis persiapan lahan selesai.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibentuk beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50×40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibentuk teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.
3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal ekspresi dominan hujan, sehabis hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk sangkar selama + 1 ahad di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan takaran ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih anggun kalau menggunakan SUPERNASA. Adapun cara penggunaan SUPERNASA yakni sebagai berikut: 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter 2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
E. PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon biar tidak ada persaingan sinar matahari.
2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus higienis dari gulma.
3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :
Pupuk Makro
Urea
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
225 kg/ha
1000 kg/ha
TSP
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 48 & 60
115 kg/ha
750 kg/ha
MOP/KCl
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
200 kg/ha
1200 kg/ha
Kieserite
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
75 kg/ha
600 kg/ha
Borax
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
20 kg/ha
40 kg/ha
NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal ekspresi dominan hujan (September – Oktober) dan kedua di simpulan ekspresi dominan hujan (Maret- April). POC NASA.
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 – 5 bulan sekali
>36 bln
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali
b. Dosis POC NASA pada tumbuhan yang sudah produksi tetapi tidak dari awal menggunakan POC NASA.
Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik sumbangan diselingi/ditambah SUPERNASA 1-2 kali/tahun dengan takaran 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)
Tambahan:
Untuk tumbuhan yang sudah produksi atau berbuah gunakan POWER NUTRITION guna meningkatkan pembuahan. Pupuk organik POWER NUTRITION yakni pupuk yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan biar lebih optimal. POWER NUTRITIONdibuat dari aneka macam materi organik alami yang diproses secara khusus dengan kandungan unsur hara esensial yang sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk meningkatkan produksi buah.
Cara pemakaian yakni : 3 sendok makan POWER NUTRITION dilarutkan ke dalam air di campurkan 1/2 tutupAERO 810 untuk membantu perembesan nutrisi pada akar. Selanjutnya siramkan di sekeliling perakaran tanaman. Lakukan pemupukan ini setiap 3 bulan sekali untuk hasil optimal.
4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
Pemangkasan pasir. Membuang daun kering, buah pertama atau buah basi waktu tumbuhan berumur 16-20 bulan.
Pemangkasan produksi. Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
Pemangkasan pemeliharaan. Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tumbuhan hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.
5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tumbuhan berumur 12-20 bulan.
6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh insan atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia.
Dilakukan ketika tumbuhan berumur 2-7 ahad pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif yakni kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.
Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit.
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada amis bunga jantan. Serangga dilepas ketika bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini yakni tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat hingga 30%.
F. HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang yakni daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.
b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang yakni daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.
2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tumbuhan sampaumur layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, sumbangan air irigasi di ekspresi dominan kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.
b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tumbuhan muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO sejak awal.
c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah gampang patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: yakni dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi sanggup dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak gampang hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, takaran + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) biar lebih efektif dan efisien sanggup di campur Perekat Perata AERO 810, takaran + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
"power-nutrition-pupuk-khusus-tanaman-buah-pembuahan-distributor-nasa-natural-nusantara-poc-nasa-hormonik-supernasa-pestona-pestisida-organik-pupuk-alami-glio"G. PANEN
Umur Panen
Mulai berbuah sehabis 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan sehabis penyerbukan. Dapat dipanen kalau tumbuhan telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen yakni sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Apabila anda ingin memesan Pupuk Sawit organik terbaik dunia ini sanggup menghubungi
Fast Response:
Telp/ SMS: 085727307899
Belum ada Komentar untuk "Agrobisnis : Pupuk Sawit Organik Kualitas Terbaik Dunia | Pupuk Nasa"
Posting Komentar